Diberdayakan oleh Blogger.

Ini penyebab Menteri Susi Pudjiastuti cuma berijazah SMP

Ini penyebab Menteri Susi Pudjiastuti cuma berijazah SMP
Menteri Kelautan Perikanan Susi Pudjiastuti. ©wordpress.com
Susi Pudjiastuti menjadi satu-satunya menteri dalam Kabinet Kerja yang tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi. Wanita nyentrik yang didapuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan ini tidak lulus SMA, alias cuma berijazah SMP.


Bukan tanpa sebab Susi cuma berijazah SMP. Dia memutuskan berhenti dari bangku kelas 2 di SMAN I Yogyakarta setelah dikeluarkan oleh sekolah karena aktif dalam gerakan golput pada masa itu. Pada tahun 1980-an atau era Orde Baru, gerakan golput adalah hal yang terlarang.

Setelah tidak bersekolah lagi, Susi memulai profesi sebagai pengepul ikan di Pangandaran. Dengan modal Rp 750 ribu hasil menjual perhiasan, pada 1983 Susi memulai bisnisnya. Pada 1996 dia kemudian mendirikan pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan berupa lobster dengan merek "Susi Brand".

Ketika bisnis pengolahan ikannya meluas dengan pasar hingga ke Asia dan Amerika, Susi memerlukan sarana transportasi udara yang dapat dengan cepat mengangkut lobster, ikan, dan hasil laut lain kepada pembeli dalam keadaan masih segar.

Walaupun hanya lulusan SMP, Susi menerima banyak penghargaan antara lain Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004, Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005, serta Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari Presiden Republik Indonesia. 

Tahun 2006, ia menerima Metro TV Award for Economics, Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award 2006 dari Metro TV, Indonesia Berprestasi Award dari PT Exelcomindo dan Sofyan Ilyas Award dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2009.

Setelah ditunjuk jadi menteri, Susi khawatir tidak bisa lagi teriak seperti saat masih menjadi pengusaha.

"Satu hal saya khawatirkan, kalau saya jadi menteri, saya tak bisa teriak-teriak ke menteri lainnya. Now, I do not anymore," kata Susi saat konferensi pers di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Minggu (26/10).

Dia memang tidak menjelaskan rinci apa yang dimaksud. Namun bisa jadi hal tersebut berkaitan dengan sejumlah kebijakan pemerintah yang dinilai kurang menguntungkan pengusaha. Dengan posisi dia saat ini, Susi menyadari tidak lagi bisa melakukan hal tersebut.

Sumber: merdeka.com

Ini penyebab Menteri Susi Pudjiastuti cuma berijazah SMP
Menteri Kelautan Perikanan Susi Pudjiastuti. ©wordpress.com
Susi Pudjiastuti menjadi satu-satunya menteri dalam Kabinet Kerja yang tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi. Wanita nyentrik yang didapuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan ini tidak lulus SMA, alias cuma berijazah SMP.


Bukan tanpa sebab Susi cuma berijazah SMP. Dia memutuskan berhenti dari bangku kelas 2 di SMAN I Yogyakarta setelah dikeluarkan oleh sekolah karena aktif dalam gerakan golput pada masa itu. Pada tahun 1980-an atau era Orde Baru, gerakan golput adalah hal yang terlarang.

Setelah tidak bersekolah lagi, Susi memulai profesi sebagai pengepul ikan di Pangandaran. Dengan modal Rp 750 ribu hasil menjual perhiasan, pada 1983 Susi memulai bisnisnya. Pada 1996 dia kemudian mendirikan pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan berupa lobster dengan merek "Susi Brand".

Ketika bisnis pengolahan ikannya meluas dengan pasar hingga ke Asia dan Amerika, Susi memerlukan sarana transportasi udara yang dapat dengan cepat mengangkut lobster, ikan, dan hasil laut lain kepada pembeli dalam keadaan masih segar.

Walaupun hanya lulusan SMP, Susi menerima banyak penghargaan antara lain Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004, Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005, serta Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari Presiden Republik Indonesia. 

Tahun 2006, ia menerima Metro TV Award for Economics, Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award 2006 dari Metro TV, Indonesia Berprestasi Award dari PT Exelcomindo dan Sofyan Ilyas Award dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2009.

Setelah ditunjuk jadi menteri, Susi khawatir tidak bisa lagi teriak seperti saat masih menjadi pengusaha.

"Satu hal saya khawatirkan, kalau saya jadi menteri, saya tak bisa teriak-teriak ke menteri lainnya. Now, I do not anymore," kata Susi saat konferensi pers di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Minggu (26/10).

Dia memang tidak menjelaskan rinci apa yang dimaksud. Namun bisa jadi hal tersebut berkaitan dengan sejumlah kebijakan pemerintah yang dinilai kurang menguntungkan pengusaha. Dengan posisi dia saat ini, Susi menyadari tidak lagi bisa melakukan hal tersebut.

Sumber: merdeka.com

Pengamat: Cerdas, Jokowi Pakai KPK untuk Coret Calon Menteri Bermasalah


Presiden Joko Widodo memberikan konferensi pers di halaman belakang komplek istana, Jakarta, Rabu (22/10/2014). Jokowi-JK belum mengumumkan nama-nama menteri yang akan mengisi kabinet dalam pemerintahan mereka nanti.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memiliki strategi khusus di balik permintaan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri rekam jejak para calon menteri.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menilai, Jokowi sengaja menggunakan dua lembaga tersebut untuk menyingkirkan calon menteri yang sejak awal sudah diketahui bermasalah. Dengan begitu, Jokowi tak harus mengotori tangannya sendiri saat mencoret nama menteri.

"Jadi, kan yang nyoret bukan kemauan Jokowi toh," kata Hendri kepada Kompas.com, Kamis (23/10/2014) pagi.

Hendri menilai, strategi yang digunakan Jokowi itu sangat cerdas. Hal tersebut, lanjut dia, sekaligus membuktikan bahwa Jokowi tak mau tersandera kepentingan partai-partai politik pendukungnya.

"Jokowi orang yang cerdas dan tidak mudah menjadi presiden sekaligus petugas partai. Oleh karena itu, dia perlu alat bantu untuk seleksi menteri sehingga bila calon menteri dari partai ada yang bermasalah, bukan dia yang katakan bersalah," ujar Hendri.

"Goal akhirnya, ujung-ujungnya KPK dan PPATK merekomendasikan calon menteri yang bersih," tambahnya.

Jokowi mengaku ada delapan nama yang tak boleh dipilih sebagai menteri berdasarkan rekomendasi KPK dan PPATK. Namun, Jokowi tak mau mengungkap siapa saja mereka. Presiden secara khusus meminta media untuk tidak menebak-nebak kedelapan calon menteri yang tidak bisa diangkat itu.

Hingga saat ini, Jokowi masih memanggil sejumlah tokoh ke Istana. Belum diketahui kapan susunan kabinet akan diumumkan.

Sumber: kompas.com


Presiden Joko Widodo memberikan konferensi pers di halaman belakang komplek istana, Jakarta, Rabu (22/10/2014). Jokowi-JK belum mengumumkan nama-nama menteri yang akan mengisi kabinet dalam pemerintahan mereka nanti.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memiliki strategi khusus di balik permintaan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri rekam jejak para calon menteri.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menilai, Jokowi sengaja menggunakan dua lembaga tersebut untuk menyingkirkan calon menteri yang sejak awal sudah diketahui bermasalah. Dengan begitu, Jokowi tak harus mengotori tangannya sendiri saat mencoret nama menteri.

"Jadi, kan yang nyoret bukan kemauan Jokowi toh," kata Hendri kepada Kompas.com, Kamis (23/10/2014) pagi.

Hendri menilai, strategi yang digunakan Jokowi itu sangat cerdas. Hal tersebut, lanjut dia, sekaligus membuktikan bahwa Jokowi tak mau tersandera kepentingan partai-partai politik pendukungnya.

"Jokowi orang yang cerdas dan tidak mudah menjadi presiden sekaligus petugas partai. Oleh karena itu, dia perlu alat bantu untuk seleksi menteri sehingga bila calon menteri dari partai ada yang bermasalah, bukan dia yang katakan bersalah," ujar Hendri.

"Goal akhirnya, ujung-ujungnya KPK dan PPATK merekomendasikan calon menteri yang bersih," tambahnya.

Jokowi mengaku ada delapan nama yang tak boleh dipilih sebagai menteri berdasarkan rekomendasi KPK dan PPATK. Namun, Jokowi tak mau mengungkap siapa saja mereka. Presiden secara khusus meminta media untuk tidak menebak-nebak kedelapan calon menteri yang tidak bisa diangkat itu.

Hingga saat ini, Jokowi masih memanggil sejumlah tokoh ke Istana. Belum diketahui kapan susunan kabinet akan diumumkan.

Sumber: kompas.com

Inilah Pidato Perdana Jokowi Sebagai Presiden RI


Presiden ke-7 RI Joko Widodo mendapat ucapan selamat saat keluar dari Ruang Rapat Paripurna I, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (20/10/2014). Hari ini, Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK), dilantik menjadi presiden dan wakil presiden RI untuk periode jabatan 2014-2019.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Damai Sejahtera untuk kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya

Yang saya hormati, para Pimpinan dan seluruh anggota MPR,
Yang saya hormati, Wakil Presiden Republik Indonesia,
Yang saya hormati, Bapak Prof Dr. BJ Habibie, Presiden Republik Indonesia ke 3, Ibu Megawati Soekarnoputri, Presiden Republik Indonesia ke-5, Bapak Try Sutrisno, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-6, Bapak Hamzah Haz, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-9, Yang saya hormati, Bapak Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono Presiden Republik Indonesia ke-6, Bapak Prof Dr Boediono, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-11,

Yang saya hormati, ibu Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid,
Yang saya hormati, rekan dan sahabat baik saya, Bapak Prabowo Subianto. Yang saya hormati Bapak Hatta Rajasa
Yang saya hormati, para pimpinan lembaga-lembaga tinggi negara,
Yang saya hormati dan saya muliakan, kepala negara dan pemerintahan serta utusan khusus dari negara-negara sahabat,
Para tamu, undangan yang saya hormati,
Saudara-saudara sebangsa, setanah air,
Hadirin yang saya muliakan,

Baru saja kami mengucapkan sumpah, sumpah itu memiliki makna spritual yang dalam, yang menegaskan komitmen untuk bekerja keras mencapai kehendak kita bersama sebagai bangsa yang besar.

Kini saatnya, kita menyatukan hati dan tangan. Kini saatnya, bersama-sama melanjutkan ujian sejarah berikutnya yang maha berat, yakni mencapai dan mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Saya yakin tugas sejarah yang berat itu akan bisa kita pikul bersama dengan persatuan, gotong royong dan kerja keras. Persatuan dan gotong royong adalah syarat bagi kita untuk menjadi bangsa besar. Kita tidak akan pernah besar jika terjebak dalam keterbelahan dan keterpecahan. Dan, kita tidak pernah betul-betul merdeka tanpa kerja keras.

Pemerintahan yang saya pimpin akan bekerja untuk memastikan setiap rakyat di seluruh pelosok tanah air, merasakan kehadiran pelayanan pemerintahan. Saya juga mengajak seluruh lembaga Negara untuk bekerja dengan semangat yang sama dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing. Saya yakin, Negara ini akan semakin kuat dan berwibawa jika semua lembaga negara bekerja memanggul mandat yang telah diberikan oleh Konstitusi.

Kepada para nelayan, buruh, petani, pedagang bakso, pedagang asongan, sopir, akademisi, guru, TNI, POLRI, pengusaha dan kalangan profesional, saya menyerukan untuk bekerja keras, bahu membahu, bergotong rotong. Inilah, momen sejarah bagi kita semua untuk bergerak bersama untuk bekerja…bekerja… dan bekerja Kita juga ingin hadir di antara bangsa-bangsa dengan kehormatan, dengan martabat, dengan harga diri. Kita ingin menjadi bangsa yang bisa menyusun peradabannya sendiri. Bangsa besar yang kreatif yang bisa ikut menyumbangkan keluhuran bagi peradaban global.

Kita harus bekerja dengan sekeras-kerasnya untuk mengembalikan Indonesia sebagai negara maritim. Samudra, laut, selat dan teluk adalah masa depan peradaban kita. Kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudra, memunggungi selat dan teluk.

Kini saatnya kita mengembalikan semuanya sehingga Jalesveva Jayamahe, di Laut justru kita jaya, sebagai semboyan nenek moyang kita di masa lalu, bisa kembali membahana.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,

Kerja besar membangun bangsa tidak mungkin dilakukan sendiri oleh Presiden, Wakil Presiden ataupun jajaran Pemerintahan yang saya pimpin, tetapi membutuhkan topangan kekuatan kolektif yang merupakan kesatuan seluruh bangsa.

Lima tahun ke depan menjadi momentum pertaruhan kita sebagai bangsa merdeka. Oleh sebab itu, kerja, kerja, dan kerja adalah yang utama. Saya yakin, dengan kerja keras dan gotong royong, kita akan akan mampu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, meningkatkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air
Atas nama rakyat dan pemerintah Indonesia, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Yang Mulia kepala negara dan pemerintahan serta utusan khusus dari negara-negara sahabat.

Saya ingin menegaskan, di bawah pemerintahan saya, Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, sebagai negara kepulauan, dan sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, akan terus menjalankan politik luar negeri bebas-aktif, yang diabdikan untuk kepentingan nasional, dan ikut serta dalam menciptakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Pada kesempatan yang bersejarah ini, perkenankan saya, atas nama pribadi, atas nama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dan atas nama bangsa Indonesia menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono dan Bapak Prof. Dr. Boediono yang telah memimpin penyelenggaraan pemerintahan selama lima tahun terakhir.

Hadirian yang saya muliakan,

Mengakhiri pidato ini, saya mengajak saudara-saudara sebangsa dan setanah air untuk mengingat satu hal yang pernah disampaikan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia, Bung Karno, bahwa untuk membangun Indonesia menjadi negara besar, negara kuat, negara makmur, negara damai, kita harus memiliki jiwa cakrawarti samudera; jiwa pelaut yang berani mengarungi gelombang dan hempasan ombak yang menggulung.

Sebagai nahkoda yang dipercaya oleh rakyat, saya mengajak semua warga bangsa untuk naik ke atas kapal Republik Indonesia dan berlayar bersama menuju Indonesia Raya. Kita akan kembangkan layar yang kuat. Kita akan hadapi semua badai dan gelombang samudera dengan kekuatan kita sendiri. Saya akan berdiri di bawah kehendak rakyat dan Konstitusi. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa merestui upaya kita bersama.

Merdeka !!!
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Semoga Tuhan memberkati,
Om Shanti Shanti Shanti Om,
Namo Buddhaya


Presiden ke-7 RI Joko Widodo mendapat ucapan selamat saat keluar dari Ruang Rapat Paripurna I, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (20/10/2014). Hari ini, Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK), dilantik menjadi presiden dan wakil presiden RI untuk periode jabatan 2014-2019.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Damai Sejahtera untuk kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya

Yang saya hormati, para Pimpinan dan seluruh anggota MPR,
Yang saya hormati, Wakil Presiden Republik Indonesia,
Yang saya hormati, Bapak Prof Dr. BJ Habibie, Presiden Republik Indonesia ke 3, Ibu Megawati Soekarnoputri, Presiden Republik Indonesia ke-5, Bapak Try Sutrisno, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-6, Bapak Hamzah Haz, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-9, Yang saya hormati, Bapak Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono Presiden Republik Indonesia ke-6, Bapak Prof Dr Boediono, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-11,

Yang saya hormati, ibu Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid,
Yang saya hormati, rekan dan sahabat baik saya, Bapak Prabowo Subianto. Yang saya hormati Bapak Hatta Rajasa
Yang saya hormati, para pimpinan lembaga-lembaga tinggi negara,
Yang saya hormati dan saya muliakan, kepala negara dan pemerintahan serta utusan khusus dari negara-negara sahabat,
Para tamu, undangan yang saya hormati,
Saudara-saudara sebangsa, setanah air,
Hadirin yang saya muliakan,

Baru saja kami mengucapkan sumpah, sumpah itu memiliki makna spritual yang dalam, yang menegaskan komitmen untuk bekerja keras mencapai kehendak kita bersama sebagai bangsa yang besar.

Kini saatnya, kita menyatukan hati dan tangan. Kini saatnya, bersama-sama melanjutkan ujian sejarah berikutnya yang maha berat, yakni mencapai dan mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Saya yakin tugas sejarah yang berat itu akan bisa kita pikul bersama dengan persatuan, gotong royong dan kerja keras. Persatuan dan gotong royong adalah syarat bagi kita untuk menjadi bangsa besar. Kita tidak akan pernah besar jika terjebak dalam keterbelahan dan keterpecahan. Dan, kita tidak pernah betul-betul merdeka tanpa kerja keras.

Pemerintahan yang saya pimpin akan bekerja untuk memastikan setiap rakyat di seluruh pelosok tanah air, merasakan kehadiran pelayanan pemerintahan. Saya juga mengajak seluruh lembaga Negara untuk bekerja dengan semangat yang sama dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing. Saya yakin, Negara ini akan semakin kuat dan berwibawa jika semua lembaga negara bekerja memanggul mandat yang telah diberikan oleh Konstitusi.

Kepada para nelayan, buruh, petani, pedagang bakso, pedagang asongan, sopir, akademisi, guru, TNI, POLRI, pengusaha dan kalangan profesional, saya menyerukan untuk bekerja keras, bahu membahu, bergotong rotong. Inilah, momen sejarah bagi kita semua untuk bergerak bersama untuk bekerja…bekerja… dan bekerja Kita juga ingin hadir di antara bangsa-bangsa dengan kehormatan, dengan martabat, dengan harga diri. Kita ingin menjadi bangsa yang bisa menyusun peradabannya sendiri. Bangsa besar yang kreatif yang bisa ikut menyumbangkan keluhuran bagi peradaban global.

Kita harus bekerja dengan sekeras-kerasnya untuk mengembalikan Indonesia sebagai negara maritim. Samudra, laut, selat dan teluk adalah masa depan peradaban kita. Kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudra, memunggungi selat dan teluk.

Kini saatnya kita mengembalikan semuanya sehingga Jalesveva Jayamahe, di Laut justru kita jaya, sebagai semboyan nenek moyang kita di masa lalu, bisa kembali membahana.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,

Kerja besar membangun bangsa tidak mungkin dilakukan sendiri oleh Presiden, Wakil Presiden ataupun jajaran Pemerintahan yang saya pimpin, tetapi membutuhkan topangan kekuatan kolektif yang merupakan kesatuan seluruh bangsa.

Lima tahun ke depan menjadi momentum pertaruhan kita sebagai bangsa merdeka. Oleh sebab itu, kerja, kerja, dan kerja adalah yang utama. Saya yakin, dengan kerja keras dan gotong royong, kita akan akan mampu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, meningkatkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air
Atas nama rakyat dan pemerintah Indonesia, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Yang Mulia kepala negara dan pemerintahan serta utusan khusus dari negara-negara sahabat.

Saya ingin menegaskan, di bawah pemerintahan saya, Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, sebagai negara kepulauan, dan sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, akan terus menjalankan politik luar negeri bebas-aktif, yang diabdikan untuk kepentingan nasional, dan ikut serta dalam menciptakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Pada kesempatan yang bersejarah ini, perkenankan saya, atas nama pribadi, atas nama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dan atas nama bangsa Indonesia menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono dan Bapak Prof. Dr. Boediono yang telah memimpin penyelenggaraan pemerintahan selama lima tahun terakhir.

Hadirian yang saya muliakan,

Mengakhiri pidato ini, saya mengajak saudara-saudara sebangsa dan setanah air untuk mengingat satu hal yang pernah disampaikan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia, Bung Karno, bahwa untuk membangun Indonesia menjadi negara besar, negara kuat, negara makmur, negara damai, kita harus memiliki jiwa cakrawarti samudera; jiwa pelaut yang berani mengarungi gelombang dan hempasan ombak yang menggulung.

Sebagai nahkoda yang dipercaya oleh rakyat, saya mengajak semua warga bangsa untuk naik ke atas kapal Republik Indonesia dan berlayar bersama menuju Indonesia Raya. Kita akan kembangkan layar yang kuat. Kita akan hadapi semua badai dan gelombang samudera dengan kekuatan kita sendiri. Saya akan berdiri di bawah kehendak rakyat dan Konstitusi. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa merestui upaya kita bersama.

Merdeka !!!
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Semoga Tuhan memberkati,
Om Shanti Shanti Shanti Om,
Namo Buddhaya

"Tepuk Keledai Cerdik" Bawa Niken Jadi Guru Terbaik di Indonesia


Niken Kencono Ungu, guru Bahasa Inggris SMK Yudha Karya, Kota Magelang.

Apapun pekerjaan kita jika ditekuni dengan maksimal, maka akan berbuah manis bagi diri sendiri dan orang lain. Demikian prinsip yang selalu menjadi motivasi Niken Kencono Ungu (30), seorang guru di SMK Yudha Karya, Kota Magelang, Jawa Tengah, untuk bisa berprestasi dan berkarya hingga diakui di tingkat nasional.

Belum lama ini, Niken mendapat penghargaan "Best Practice Teacher 2014" dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, berkat inovasinya menciptakan metode pembelajaran Bahasa Inggris yang sederhana, menyenangkan dan mudah diingat oleh siswa. Niken sebut metode tesebut dengan Tepuk Tangan Keledai Cerdik.

Kepada Kompas.com di sekolahnya, Niken bercerita, ide awal tercetus metode tersebut karena pengalaman pribadi yang selalu merasa kesulitan jika belajar Bahasa Inggris. Selama ini, pelajaran bahasa asing tersebut menjadi "momok" yang menakutkan sehingga siswa menjadi malas untuk belajar.

"Saya tidak ingin anak-anak didik saya takut dengan Bahasa Inggris. Saya mulai berpikir hingga terciptalah metode Keledai Cerdik, pada tahun 2011. Dengan metode ini memudahkan siswa menjawab soal-soal dengan sebuah trik sederhana," ujar ibu empat putra itu, Senin (13/10/2014).

Sedangkan "Tepuk Tangan Keledai Cerdik", lanjut Niken, merupakan pengembangan dari metode sebelumnya, yakni penerapan metode "Keledai Cerdik" yang disertai dengan tepuk tangan. Metode ini pun ia peroleh dari hasil berimajinasi dan iseng-iseng saat bersantai di rumahnya yang terletak di Jalan Ketepeng 3, Kampung Trunan, Magelang Selatan, Kota Magelang itu.

"Saya berimajinasi dan iseng-iseng saja, bagaimana membuat metode belajar yang asyik dan menyenangkan bagi siswa. Awalnya, saya praktikkan kepada anak saya yang masih SD, ternyata dia bisa menjawab soal Bahasa Inggris dengan benar. Lalu, saya beranikan diri untuk saya terapkan kepada siswa-siswa di SMK Yudha Karya setahun yang lalu," urai wanita berjilbab itu.

Niken mengatakan, respons siswa beragam ketika pertama kali diperkenalkan metode tersebut. Bahkan ada yang menganggap seperti cara belajarnya anak taman kanak-kanak (TK). Namun lambat laun, kata Niken, siswa justru menyukainya. Karena selain menyenangkan, metode "Tepuk Tangan Keledai Cerdik" sangat mudah diingat (memorable) dan efektif untuk menjawab soal-soal Bahasa Inggris dan mata pelajaran lainnya.

"Sekarang siswa tidak perlu susah-susah menghapal rumus gramer Bahasa Inggris yang panjang dan banyak itu. Hanya dengan tepuk tangan saja, mereka bisa menjawab soal dengan cepat dan benar," tutur Niken, sembari memperagakan cara tepuk tangan keledai cerdik tersebut.

Ide original itulah, kata Niken, yang membuat para juri kompetisi tersebut tercengang. Para juri tidak menyangka jika wanita kelahiran 24 Agustus 1984 itu mampu menciptakan metode yang sangat berbeda dengan para kontestan lainnya. Padahal, hampir semua kontestan yang terdiri dari para guru SMA/SMK/MAN dari seluruh Indonesia itu mempresentasikan karya yang lebih modern dan "berkelas".

"Saya sempat ditanya sama dewan juri, mengapa menggunakan metode ini untuk siswa SMK, saya lalu menjawab bahwa saya tidak mungkin mengajarkan siswa-siswa saya yang memiliki kemampuan ekonomi dan kepandaian menengah ke bawah, dengan metode yang rumit dan canggih. Wong (mengoperasikan) gadget saja mereka banyak yang belum bisa. Apalagi siswa-siswa saya terkenal 'hobi' tawuran, saya tidak mau mereka tambah terbebani dan stress," ucap Niken gemar menyanyi itu.

Menurut istri dari Slamet Surmiyanto (42) itu, tepuk tangan ternyata memiliki manfaat luar biasa, karena tepuk tangan yang benar dapat membuka dan menghubungkan ribuan syaraf ke berbagai organ dan otak manusia.

Wanita Berprestasi

Selain mendapat penghargaan bergengsi itu, ternyata Niken termasuk wanita yang memiliki segudang prestasi. Tidak terhitung lagi karya tulis ilmiah dan fiksi yang ia telurkan. Belum lagi prestasi dari berbagai kejuaraan baik tingkat kota/kabupaten, provinsi hingga nasional.

Sebut saja juara nasional untuk karya ilmiahnya yang berjudul Integrasi Iman dan Taqwa Dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indo Secara Tematik pada 2004. Lalu juara I MTQ tingkat Kota Magelang hingga juara umum Dai/Daiyah tingkat Jawa Tengah dan DIY.

Bagi Niken, menjadi seorang guru bukanlah cita-citanya sejak kecil. Dahulu ia hanya ingin menjadi dokter. Bahkan ia sempat diterima di Fakultas Kedokteran sebuah universitas ternama. Namun karena keterbatasan ekonomi orangtuanya, ia urung masuk di fakultas itu. Niken pun akhirnya masuk ke Universitas Negeri Tidar Magelang jurusan Bahasa Inggris tahun 2004.

Sembari kuliah, ia juga mengajar di SD Muhammadiyah 2 Kota Magelang, hingga saat ini ia sedang menyelesaikan pendidikan S2 di UST Yogyarakta.

"Saya ingat pesan Ibu, tidak perlu malu apapun profesi kita, yang penting bekerja maksimal maka akan berbuah manis bagi diri kita dan orang lain. Bekerja dengan ikhlas, biarkan Tuhan yang menghitung," ucap Niken.

Niken juga ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa menjadi guru swasta tidak perlu dikasihani karena gaji kecil. Guru swasta yang bahkan tidak memiliki Nomor Unik Pegawai Tenaga Kependidikan (RUPTK) dan sertifikasi sekalipun bisa berkarya dan berprestasi.

Sumber: Kompas.com


Niken Kencono Ungu, guru Bahasa Inggris SMK Yudha Karya, Kota Magelang.

Apapun pekerjaan kita jika ditekuni dengan maksimal, maka akan berbuah manis bagi diri sendiri dan orang lain. Demikian prinsip yang selalu menjadi motivasi Niken Kencono Ungu (30), seorang guru di SMK Yudha Karya, Kota Magelang, Jawa Tengah, untuk bisa berprestasi dan berkarya hingga diakui di tingkat nasional.

Belum lama ini, Niken mendapat penghargaan "Best Practice Teacher 2014" dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, berkat inovasinya menciptakan metode pembelajaran Bahasa Inggris yang sederhana, menyenangkan dan mudah diingat oleh siswa. Niken sebut metode tesebut dengan Tepuk Tangan Keledai Cerdik.

Kepada Kompas.com di sekolahnya, Niken bercerita, ide awal tercetus metode tersebut karena pengalaman pribadi yang selalu merasa kesulitan jika belajar Bahasa Inggris. Selama ini, pelajaran bahasa asing tersebut menjadi "momok" yang menakutkan sehingga siswa menjadi malas untuk belajar.

"Saya tidak ingin anak-anak didik saya takut dengan Bahasa Inggris. Saya mulai berpikir hingga terciptalah metode Keledai Cerdik, pada tahun 2011. Dengan metode ini memudahkan siswa menjawab soal-soal dengan sebuah trik sederhana," ujar ibu empat putra itu, Senin (13/10/2014).

Sedangkan "Tepuk Tangan Keledai Cerdik", lanjut Niken, merupakan pengembangan dari metode sebelumnya, yakni penerapan metode "Keledai Cerdik" yang disertai dengan tepuk tangan. Metode ini pun ia peroleh dari hasil berimajinasi dan iseng-iseng saat bersantai di rumahnya yang terletak di Jalan Ketepeng 3, Kampung Trunan, Magelang Selatan, Kota Magelang itu.

"Saya berimajinasi dan iseng-iseng saja, bagaimana membuat metode belajar yang asyik dan menyenangkan bagi siswa. Awalnya, saya praktikkan kepada anak saya yang masih SD, ternyata dia bisa menjawab soal Bahasa Inggris dengan benar. Lalu, saya beranikan diri untuk saya terapkan kepada siswa-siswa di SMK Yudha Karya setahun yang lalu," urai wanita berjilbab itu.

Niken mengatakan, respons siswa beragam ketika pertama kali diperkenalkan metode tersebut. Bahkan ada yang menganggap seperti cara belajarnya anak taman kanak-kanak (TK). Namun lambat laun, kata Niken, siswa justru menyukainya. Karena selain menyenangkan, metode "Tepuk Tangan Keledai Cerdik" sangat mudah diingat (memorable) dan efektif untuk menjawab soal-soal Bahasa Inggris dan mata pelajaran lainnya.

"Sekarang siswa tidak perlu susah-susah menghapal rumus gramer Bahasa Inggris yang panjang dan banyak itu. Hanya dengan tepuk tangan saja, mereka bisa menjawab soal dengan cepat dan benar," tutur Niken, sembari memperagakan cara tepuk tangan keledai cerdik tersebut.

Ide original itulah, kata Niken, yang membuat para juri kompetisi tersebut tercengang. Para juri tidak menyangka jika wanita kelahiran 24 Agustus 1984 itu mampu menciptakan metode yang sangat berbeda dengan para kontestan lainnya. Padahal, hampir semua kontestan yang terdiri dari para guru SMA/SMK/MAN dari seluruh Indonesia itu mempresentasikan karya yang lebih modern dan "berkelas".

"Saya sempat ditanya sama dewan juri, mengapa menggunakan metode ini untuk siswa SMK, saya lalu menjawab bahwa saya tidak mungkin mengajarkan siswa-siswa saya yang memiliki kemampuan ekonomi dan kepandaian menengah ke bawah, dengan metode yang rumit dan canggih. Wong (mengoperasikan) gadget saja mereka banyak yang belum bisa. Apalagi siswa-siswa saya terkenal 'hobi' tawuran, saya tidak mau mereka tambah terbebani dan stress," ucap Niken gemar menyanyi itu.

Menurut istri dari Slamet Surmiyanto (42) itu, tepuk tangan ternyata memiliki manfaat luar biasa, karena tepuk tangan yang benar dapat membuka dan menghubungkan ribuan syaraf ke berbagai organ dan otak manusia.

Wanita Berprestasi

Selain mendapat penghargaan bergengsi itu, ternyata Niken termasuk wanita yang memiliki segudang prestasi. Tidak terhitung lagi karya tulis ilmiah dan fiksi yang ia telurkan. Belum lagi prestasi dari berbagai kejuaraan baik tingkat kota/kabupaten, provinsi hingga nasional.

Sebut saja juara nasional untuk karya ilmiahnya yang berjudul Integrasi Iman dan Taqwa Dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indo Secara Tematik pada 2004. Lalu juara I MTQ tingkat Kota Magelang hingga juara umum Dai/Daiyah tingkat Jawa Tengah dan DIY.

Bagi Niken, menjadi seorang guru bukanlah cita-citanya sejak kecil. Dahulu ia hanya ingin menjadi dokter. Bahkan ia sempat diterima di Fakultas Kedokteran sebuah universitas ternama. Namun karena keterbatasan ekonomi orangtuanya, ia urung masuk di fakultas itu. Niken pun akhirnya masuk ke Universitas Negeri Tidar Magelang jurusan Bahasa Inggris tahun 2004.

Sembari kuliah, ia juga mengajar di SD Muhammadiyah 2 Kota Magelang, hingga saat ini ia sedang menyelesaikan pendidikan S2 di UST Yogyarakta.

"Saya ingat pesan Ibu, tidak perlu malu apapun profesi kita, yang penting bekerja maksimal maka akan berbuah manis bagi diri kita dan orang lain. Bekerja dengan ikhlas, biarkan Tuhan yang menghitung," ucap Niken.

Niken juga ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa menjadi guru swasta tidak perlu dikasihani karena gaji kecil. Guru swasta yang bahkan tidak memiliki Nomor Unik Pegawai Tenaga Kependidikan (RUPTK) dan sertifikasi sekalipun bisa berkarya dan berprestasi.

Sumber: Kompas.com

GALERY PRODUK IFA COOKWARE

 
2012 Cookware IFA Dahsyat | Blogger Templates | Powered by Blogger.com
Template modified by: Tukang Toko Online